Mengapa Ada Jatuh Cinta?

Hai, Blogiest, yang penuh cinta! Kali ini bahas cinta-cintaan yuk. 

Cinta, cinta, oh, cinta. Apa sih cinta itu? Atau semacam penyakit? Serupa seperti penyakit jantungan? Yang selalu kumat kalau diserang virus cinta? Gejalanya seperti jantung lebih cepat berdetak. Darah seperti cepat mengalir, berdesir seperti pasir longsor. Bahkan badan rasanya seperti guling-guling karena suka salting. 

Cinta suka dateng tiba-tiba tanpa permisi. Apa cinta itu jelangkung dari arwah sopir taksi durhaka? Datang tak dijemput, pulang tak diantar? Atau juga cinta itu seperti bunga? Cantik rupanya, wangi harumnya, tapi kudu hati-hati pegangnya. 

Orang yang lagi jatuh cinta itu rata-rata 86% pakai hati sisanya pakai logika. Kenapa 86%? Aku juga nggak tahu jawabannya. Tiba-tiba arwah ilmuwan yang suka meneliti muncul, lalu aku dibisikin "de...la...pan...e...nam...." Mendadak ingat program teve 'di situ saya merasa sedih'.

Okey, kembali ke 86% pakai hati. Iya, karena jatuh cinta itu penyakit jantung, jantung bahasa inggrisnya heart. Dan heart arti di kamus adalah hati. Organ tubuh hati loh artinya Liver dalam bahasa inggris. Jadi begitu korelasinya. Padahal di organ tubuh manusia jantung dan hati berbeda. Itulah kenapa sisanya adalah logika. Karena nggak masuk akal. 

Namanya orang jatuh cinta, inginnya sama-sama setiap saat. Dua puluh empat jam inginnya disamping cinta melulu, gandengan tangan mulu. sayang-sayangan bahkan rela nungguin sampai jamuran juga cinta ayok-ayok aja. Padahal itu nggak mungkin bisa terjadi.

Bahkan jadi nggak logis dan nggak pakai otak ketika besoknya kudu kerja tapi teleponan sampai subuh sampai salah satunya ketiduran, dan yang satunya dengerin keheningan. Tapi karena cinta, dia rela teleponan sama angin. Cinta nggak masuk akal, karena tiba-tiba ingin masuk siang dan ingin pulang kantor cepat. Inginnya segera pulang dan kembali merajut cinta pakai benang wol. Lalu besoknya masuk angin.

Jatuh cinta bagi orang yang baru kasmaran akan muncul dua dampak. Dampak positif dan negatif. Ini pasti, karena positif dan negatif akan selalu berdampingan. Seperti baterai punya dua kutub, salah satunya rusak nggak bakal bisa ngalirin energi. Jatuh cinta bisa jadi penyemangat. Alam bawah sadar menjadi suka ngelupain hukum alam dan norma. Hal yang tidak mungkin bisa saja menjadi mungkin. 

Itulah kenapa orang sering bilang The Power of Love. Ketika sedang down, sedih, nggak bersemangat, hanya dengan perhatian dan dukungan dari pasangan, hati akan bangkit dan menjadi lebih bersemangat. Namun cinta juga kadang kala bikin males. Bikin kurang tidur. Bikin mutusin berangkat telat. Lagi-lagi karena teleponan sampai subuh. Kangen-kangenan dan sayang-sayangan. Jadi males kan? Membuat pasangan menjadi merasa sangat bersalah.

Tapi siapa sesungguhnya yang salah?

Cinta nggak salah. Tapi handphone yang salah. Apalagi pakai operator yang sama. Kenapa bisa gitu? Karena aku sayang kamu. >.< Eh..., karena teleponan jadi murah. Jadi cinta jadi murah meriah, meski akhirnya entar jadi boros juga.

Jadi kesimpulanya Ini salah mereka. Para insan yang jatuh cinta nggak salah karena ini adalah anugrah Tuhan yang boleh kita nikmati. Huahahaha...

By the way, siapa yang sedang jatuh cinta?

Hai, kamu yang sedang jatuh cinta..., selamat menikmati rasa cinta yang penuh degub dan desir tak karuan dalam jantungmu. 

Tenang..., itu artinya..., kamu hidup. Itulah mengapa ada jatuh cinta. ^^

Baca Juga Mengapa Ada Patah Hati?

Sumber Gambar Ciri Cara

Share