7 Hari Tantangan Menulis Basabasi Store (LINE @zog5070k)
Dunia maya. Dunia yang nggak perlu ketemu hanya untuk menyapa, becanda, diskusi, cari uang atau berkarya sekalipun.
Katanya sih dunia maya itu luas. Luas banget. Tapi nyatanya, kita hanya berkutat dengan layar kecil. Luasnya aja nggak ada sepersepuluhnya pintu. Tapi kita bisa melihat apa saja. Ajaib kan Dunia Maya itu. Dari dunia maya, nggak perlu keluar rumah lewat pintu, kita bisa punya temen baru malah. Bisa sangat lebih intens dan privasi. Jadi ikatan emosional juga lumayan tebel.
Aku punya temen dunia maya yang dekatnya itu bahkan bisa kukategorikan keluarga. Saking dekatnya, mereka jauh lebih nyaman ketimbang curhat sama 'teman yang berwujud'. Kami sebenernya terhubung nggak hanya dari media sosial aja. Tapi juga pakai POS dan Perangko.
Apa temen dunia maya nggak berwujud ya?
Eh. Maksudnya, ya.. pokoknya begitulah. Aku punya teman dunia maya yang sangat sangat sangat dekat.
PEA Family
Kami ada enam orang. Ehm, delapan dengan dua orang baru yang sepertinya betah-betah aja masuk di dunia maya absurd ini. Kami semua PEA. Pea di sini dalam arti sebenarnya kok. Bukan sebuah singkatan. Terbentuknya lupa. Tahun 2015 pokoknya.
Kami saling perhatian satu sama lain, saling nge-bully, saling dukung, saling feeling embuh, ada yang paling dewasa dan dituakan, juga ada yang paling labil dari sekedar anak SMA, dan semuanya single.
Kami semua diramu dalam sebuah rumah maya yang sempit.
Group WhatsApp PEA Family.
Arista Devi
Kupanggil Mimi. Yang paling senior dengan asam garam gula merica kemiri kehidupannya di dunia nyata maupun maya. Dia suka ungu garis keras. Kami satu kota kok, beda kecamatan. Tapi kami belum pernah ketemu karena beliaunya kerja bukan di kotaku, Jember.
Pipit Tanjung
Kupanggil dia Mpit. Asal Jambi. Yang paling cool alias cuek dan selalu merasa keren. 😎Jarang muncul di group. Tapi sekalinya di group suka pamer makanan, buku, atau kegiatan dia sebagai Kepala Gank di Sekolah TK tempat dia kerja. Iya. Kepala Gank.
Febri Wulandari
Asalnya Riau. Kalau gadis manis ini sih pernah ketemu satu kali. Tahun 2016. Dengan nekat dan tabungannya, terbanglah dia ke Lumajang Jatim, dengan tema Mudik. Kami sempatkan bertemu meski cuma semalam. Dan kami serasa akrab loh meski biasanya akrab di jendela kaca bermodal kuota. Ohya, dia hobi tengkurep kalau Mpit pamer buku.
Hadi Kurniawan
Udahlah... nggak usah banyak bahas nih Om-Om Pea. Dia paling ngeselin, paling jorok, hobi mangku anak kecil, tapi paling aku kangenin sih. Karena usilnya usil perhatian dan sayang. Hobi kami sama. Menyanyi. Bedanya, dia nyanyinya pake nyengir gigi gingsul mengsol, aku nyanyi pake falseto. Asalnya Lubuklinggau Sumatera Selatan yang akan selalu ada di lubuk hatiku. Ini kenapa deskripsi dia paling banyak?
Isnanto Fitriansyah
Sebenernya dia yang paling muda di sini. Style paling waras, tapi ya juga ngeselin. Suka muncul tiba-tiba di group, dan paling hobi ngambek kalau lagi diusilin Hadi. Mereka berdua satu kota. Dan mereka sejauh ini akur. Kalau dilerai, sih. Seringnya berantem. Ohya, dia suka sibuk sendiri. Dan suka Dadah-dadah (bhay!) kalau lagi muncul lalu pamit sibuk. Makanya icon gambar dia lagi dadah-dadah.
Muhammad Lalu GETAR dan Bee
Iya, namanya GETAR. Aku juga nggak nyangka namanya bisa GETAR. Dia paling labil, emosi belum stabil. Sering left, tapi juga sering kangen pengen masuk lagi. Dan dia lagi skripsi. Sedangkan Bee, dia awalnya penasaran seperti apa PEA Family ini. Aku kurang begitu akrab, tapi kami baik-baik saja. Dua orang ini cukup memberi suasana yang lain kalau PEA yang lain gaduh nggak beraturan.
Nggak ada icon untuk mereka. Hiks.
Aku Ingin Bertemu Mereka Semuaaanyaa
Pernah kami berkhayal, ingin bertemu semua dalam satu tempat. Entah siapa mendonasi tiket siapa. Pokoknya kami kudu ketemu. Kami terbiasa untuk tidak membawa sesuatu menjadi sebuah dendam belaka.
Ohya, lupa, aku di group ini jadi Neng Pea. Baik, penuh kasih sayang, paling sibuk tapi baperan, dan... cantik. Udah gitu aja.
Kalau lagi ngambek, ya artinya kami butuh sendiri. Biarkan sendiri. Atau jahilin sekalian! Biar makin kesel terus lupa sama ngambeknya. Justru biasanya, di WhatsApp lagi kesel nih, pas pindah ke Facebook, kaya nggak terjadi apa-apa. Tapi balik ke WhatsApp, marahan lagi.
Ya se-njelimet itulah pertemanan kami.
Andai ada sponsorship yang bisa membiayai pertemuan kami di hotel bintang 3 lah nggak apa. Sekalian dengan tour dan guide-nya untuk kami berlibur dan selfie sebanyak-banyaknya.
Ladies and gantleman.. mari kita sambut
Lagu PEA Family
(music J-Rock - Aku)
Jadi, temen-temen ada yang mau jadi donasi kami?
Supaya aku bisa yakin, mereka itu
teman yang berwujud, gitu...
Baca 7 Hari Tantangan Menulis Basabasi Store (LINE @zog5070k) lainnya:
Day 2 - Namanya Lintang, si Cewek Antimainstream
Day 3 - 3 Kombinasi Karakter Manusia yang Unik
Day 4 - Tolong Donasiin Kami untuk Ketemuan
Day 5 - Nggak Sampai Bunuh Diri, Sih...
Day 6 - 1,5 dari 5 Tahun, Aku Sudah Jadi Apa?
Day 7 - Ya, Aku Tahu - Puisi
Day 3 - 3 Kombinasi Karakter Manusia yang Unik
Day 4 - Tolong Donasiin Kami untuk Ketemuan
Day 5 - Nggak Sampai Bunuh Diri, Sih...
Day 6 - 1,5 dari 5 Tahun, Aku Sudah Jadi Apa?
Day 7 - Ya, Aku Tahu - Puisi
3 komentar
Write komentarAku kan masuk grup pea juga. Mana aku
ReplyBantu doa aja ya, Teh. Semoga segera bertemu dan berkumpul :)
ReplyAku bacanya ditemani lagunya nih..hehe
Asik juga :)
hhaha.. terkadang temen dunia maya itu memang lebih menghibur dan lebih berarti dari temen dunia nyata.
Replysemoga secepatnya bisa lihat wujud asli mereka ya nona vindy. hehe
Jejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.
Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon