Halo blogiest yang lagi kepo, seperti apa sih creambath rambut!
Oh iya, aku creambath hanya Rp. 35.000,
Ditambah steam, dan blow, nambah Rp. 15.000 ---- Totalku Rp. 50.000
Kalau temanku Hair Spa habis Rp. 60.000
Setelah nyalon nih, aku dan kawanku akhirnya wiskul ke Momochi alias Ice Cream di dalam Mochi. Penasaran seperti apa sih ice cream-nya? Yuk ke post ini (Wisata Kuliner Momochi Malang, Sweet and Delicius!). Karena meraa cantik, aku selfie deh di Momochi. Abisnya tempatnya kece banget. Sweet gitu nuansanya. Cek foto-foto Momochi dan narsisku di post tersebut ya.
Awal ceritanya adalah, aku lagi di Malang dan kebetulan ketemuan sama temen SMA. Niatnya sih jalan-jalan, tapi ternyata temanku ngajakin ke salon, baru deh wiskul (wisata kuliner ke Momochi Malang)
Jujur creambath adalah hal pertama buatku selama 23 tahun aku hidup.
Aku tuh nggak pernah nyalon kecuali potong dan smoothing rambut. Fakta, potong rambut aku nyaris 2 tahun sekali. Smoothing 1 tahun sekali. Karena aku takut kalau rambutku yang susah diatur ini malah kenapa-kenapa kalau kena obat salon. Nggak tahu yang cocok buat rambutku. Aku aja nggak tahu jenis rambutku ini apa. Yang pasti kering, tapi ada kalanya lepek banget berminyak. Perawatan pun hanya shampoo dan conditioner. Atau kalau lagi ada duit beli masker rambut. Jadi conditioner nggak aku pakai, abis shampoo langsung maskeran rambut. Sedangkan untuk perawatan keringnya, rajin ngasih vitamin rambut. Aku pakai vitamin Lucidol. Sudah abis 2 tube, ini jalan tube ke-3 karena cocok. Lain kali akan kuulas deh ^^
Kembali ke salon yang tadi. Karena aku juga nggak tahu rambutku enaknya diapain, aku jadinya hanya bermodal sok tahu sambil ngelirik daftar harga di pintu salon. Takut-takut kalau harganya nggak pas di kantong. Aku bawa duit cash sih, Rp. 300.000. Masih aman.
Temanku dengan pedenya memesan service kepada Mbak-mbak di Loby, "Hair Spa, Ya Mbak."
"Baik," jawab Mbak yang di Loby.
"Obatnya pakai apa ya, Mbak?"
Kemudian dijawab merk obatnya yang aku juga lupa.
"Sama Blow juga ya, Mbak?" Temanku enteng banget minta ini itu. Karena memang dia sudah terbiasa. Lalu temanku ini menghadap ke aku, "Kamu mau diapain, Vin?"
Tik..., tok..., tik..., tok....
Pelan-pelan mataku ngelirik daftar harga salon. Aku masih belum tahu.
"Kamu creambath aja, Vin. Biar rambut kamu terawat."
Aku cuma bisa senyum kecut, "I-iya deh, creambath aja."
Kemudian proses creambath berlangsung. Tapi nggak cuma itu aja sih, di tengah-tengah proses pencucian rambut, pijatan-pijatan yang asli enak itu, Mbak salonnya nawarin macem-macem.
"Mau sekalian Hair Spa, atau creambath tradisional aja?" Aku jawab, creambath tradisional.
"Rambutnya mau di-steam dulu atau nggak usah?" Aku jawab, di-steam. Sekalian pengen ngerasain.
"Dikeringinnya biasa, catok, atau blow?"
Nah untuk pertanyaan terakhir, aku mantap pilih blow. Maksudnya sih ikut-ikutan kawanku tadi. Di-catok kan aku udah tahu. Kalau biasa sih kayanya nggak ada perubahan signifikan. Dan selama ini aku mengidamkan rambut lurus rapi mengembang dengan ujungnya yang melengkung ke dalam kaya artis-artis. Pernah denger kalau model rambut seperti itu berarti di-blow.
"Di-blow aja, Mbak," jawabku mantap!
Dan benar saja. Ketika diblow, widiiihh..., aku merasa cantik banget! Kaya ditipi-tipi gitu deh! Serasa rambut baru di-smoothing lagi. Tapi lebih cantik dan manis deh jatuhnya.
Alamak, aku jadi ngerasa cantik sekaligus kampungan. Senyum-senyum sendiri, merasa aku bukanlah aku. Mau tahu hasilnya...?
Rambutku sebelum di-creambath. |
Aku dengan rambutku yang baru saja di-creambath dan di-blow. |
Jadi begini toh rasanya di creambath. Aku jadi ketagihan sumpah! Rambut jadi mudah diatur. Harum, lembut, ringan, pokoknya kaya bukan rambutku deh! Dari situ aku baru menyadari satu hal, rambutku ternyata panjang juga ya! Terakhir potong tahun 2013 sekitar bulan Oktober. Satu tahun lebih aku nggak potong rambut.
Cuma ya gitu deh, creambath, nggak bertahan lama. Kalau kita keramas ya balik lagi ke rambut aslinya. Nggak heran kalau artis bisa gonta-ganti gaya rambut, karena memang rambutnya dipermak tidak permanen.
Apa yang aku dapat dari creambath ini.
SUKA :
Kepala jadi enteng banget karena dipijat.
Rambut lembut dan mudah diatur.
Rambut harum.
TIDAK SUKA :
Kalau keramas kembali seperti biasa.
Bikin kering karena di-hairdyer ketika blow. (Harus rajin dikasih vitamin)
Oh iya, aku creambath hanya Rp. 35.000,
Ditambah steam, dan blow, nambah Rp. 15.000 ---- Totalku Rp. 50.000
Kalau temanku Hair Spa habis Rp. 60.000
Rambut adalah kebanggaan wanita. Merawat rambut adalah sebuah perwujudan bahwa kita sebagai wanita telah menghargai dirinya sendiri. Merawat rambut bisa dengan yang tradisional, jika tidak mempan dan nyaris putus asa, maka cobalah untuk mencari referensi sebanyak mungkin sebelum memutuskan untuk perawatan dengan obat.
Setelah nyalon nih, aku dan kawanku akhirnya wiskul ke Momochi alias Ice Cream di dalam Mochi. Penasaran seperti apa sih ice cream-nya? Yuk ke post ini (Wisata Kuliner Momochi Malang, Sweet and Delicius!). Karena meraa cantik, aku selfie deh di Momochi. Abisnya tempatnya kece banget. Sweet gitu nuansanya. Cek foto-foto Momochi dan narsisku di post tersebut ya.
8 komentar
Write komentarWah, setelah krimbat langsung punya mobil?
ReplyBaru mau tanyaaaa :v
ReplyBetewe mbak...aku suka parno ke salon, apalagi yang di mall-mall, takut gak cukup budget di dompet. Ahaha
Hahahaa.. iya..., dapet hadiah. Cepat kaya ya kalau creambath >_<
Replymbak @uniek: Aku juga sama..., dan ternyataaaa creambath itu dibawah 50.000 :D
ReplyBahahaha aku cowok mbak kalo boleh tau ini creambath di salon apa di malang? Lagi nyari2 ni yang bisa creambath ya itu takut mahal hha maklum cowok
ReplyKalo buat cowo kak?
ReplyGondrong agak kering gitu krna gelombang ikel
mantab, habis creambath
Replyrambut jadi berikilau :D
Berapa lama bertahannya rambut jika di crembath kak?
ReplyJejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.
Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon