Review Film Comic 8 Casino Kings Part 2 - Berlaga dengan Tangan Kosong

Ini yang ditunggu-tunggu oleh penonton di Indonesia. Lanjutan film komedi yang pemainnya para comica. Ya apa lagi kalau bukan Comic 8. Sebelumnya aku udah nonton thriller-nya sih di tivi. Lucu dan cukup penasaran karena kata Hannah Al Rasyid bakal dibuka belasan studio untuk menayangkan film comic 8 ini di tayangan perdananya. Waw banget ya?

Di Jember baru ditayangin tanggal 4 Maret 2016. Tanggal 5-nya aku baru bisa nonton di NSC Jember ambil jam 2 siang. Lumayan rame juga ya yang nonton. Anak-anak SD se-gank ikutan nonton dan tertawa paling keras.

Aku pernah nonton Comic 8 yang tayang tahun 2014 lalu. Di situ nyeritain 8 orang gila yang di-brainwash untuk merampok Bank INI. Banyak aksi tembak-tembakannya. Tahun 2015 ada lanjutannya, judulnya Casino Kings (Part 1) Nah, kalau yang tayang 2016 ini ya tetep sama... Casino Kings tapi Part 2-nya. Ide ceritanya juga masih di benang merah brainwash untuk merampok dan ada unsur balas dendam.

Aku nggak bakal cerita alurnya ya. Soalnya filmnya masih diputer saat aku nulis review ini. Aku hanya akan jelasin kesanku seperti biasa. Atau baca aja sinopsis dan thriller yang sudah lebih dulu beredar di media.

Baca Juga Review Film SINGLE - Lebih Pilih Mana, Single atau Pacaran

SINOPSIS

Sinopsis by Wikipedia

‘Comic 8: Kasino Kings‘ akan menceritakan misi lanjutan 8 agen rahasia yang berada di bawah pimpinan Indro Warkop untuk menjalankan misi undercover menjadi comic atau stand up comedian, demi mencari seorang comic yang menjadi penghubung ke seorang master kriminal uang bernama The King.
Kedelapan comic tersebut harus melewati banyak proses dan hambatan, dari harus menghindari kejaran penyelidikan interpol dan kepolisian dari peristiwa perampokan sebelumnya, sampai menghadapi kelompok preman dan penjahat cap kampak. Mereka akhirnya berhasil tiba di pulau rahasia milik The King yang menjadi salah satu kasino terbesar di Asia, di mana para penjudinya berasal dari seluruh dunia.
Comic 8 harus memutar otak dan melakukan segala cara untuk bisa membebaskan diri dari perangkap yang menunggu mereka, di mana tugas dari misi ini adalah menangkap The King dan menghancurkan kasino tersebut.

Thriller

Review

Untuk Part 2 ini aku SUKA BANGET adegan berantemnya. Serius! Aku speachless lihat adegan tonjok-tonjokkan, nendang, mukul, nangkis dan perlawanan lain dengan tangan kosong. Awalnya mereka pakai senjata api. Entah mungkin emang sengaja dikurangi penggunaan senjata apinya, jadi sepanjang jalan cerita, mereka selalu menantang tanpa senjata. Ini film laga komedi. Beda banget sama Comic 8 sebelum-sebelumnya. Dan itu keren, i think! Indonesia bingitz.

"Gini deh, kita FIGHT!"
“Ayo, kalau berani pakai tangan kosong!”

Ya gimana nggak keren, kalau adegan seperti itu dilakukan tanpa pakai stuntman (pemeran pengganti). Eh tapi pasti pakai ding. Hehee. Cuma rasanya semua mulus aja seperti pemainnya sendiri yang berlaga. Jadi aku apresiasi banget akting mereka. Yaaa... 11-12 laah sama film action-nya manca negara. Good job!

Kecuali satu orang yang kelihatan banget pakai stuntman. Sophia Latjuba, pemeran KING. Sang wanita anggun yang kayanya nggak banget kalau harus loncat, pasang kuda-kuda, mencengkram pakai otot, apalagi salto, nangkis, dan ninju.  

Ah, dia terlalu cantik untuk melakukan itu.

Rasa Hollywood

Efek suaranya menggelegar! Apalagi ketika ada adegan menembak, memukul, suara kendaraan, kaca pecah, bom atau apapun lah itu. Mereka mainin helikopter, pesawat bayangan dan nggak melupakan khas Indonesia, buaya dan naga raksasa pakai komputer. Waks. Lumayan smooth dan nggak maksa kok. Nice!

Adegan joroknya adaaaa.... jadi ini masuk genre dewasa sebenernya. Masih lulus sensor sih. Pas ada adegan muach-muach-nya, aku sempet kepikiran anak-anak SD se-gank yang ketawanya paling keras itu. Haha. Ada adegan melahirkannya juga. Which is, yang mau lahiran itu buka kaki lebar-lebar kee..... hadapan Ernes. 

LUCU! Babe Cabita allways. Haha. Makin ngefans sama kriwil manis imut nan sexy ini. Hihi. Selalu jokes-nya itu bikin geli. Padahal suasana lagi tegang banget. Ohya, di sini aku juga bisa sekalian nostalgia sama artis lawas profesional seperti Lidia Kandau, Willy Dozan, dan Barry Prima. Mereka kereeeen...! 

Kekurangan

Apa ya? Mungkin adegannya yang loncat-loncat itu kali ya? Sebenernya ada seperti flashback gitu. Entah gimana kok aku kadang nggak paham. Haha. Jadi aku nikmatin aja akting mereka. Agak-agak masa bodoh sama ceritanya.  Ada juga yang ganjil. Seperti Kemal yang abis adegan nge-laga, badannya luka-luka penuh sayatan... tapi pas ending dia fine aja. Baju bersih. Nggak ada darah. 

Aneh.

Bagian Favorit

Prisia Nasution, cewek ini memang latar belakangnya jago bela diri. Nggak heran kalau dia bisa akting action/laga keren kaya gitu. Ini bikin aku serius ngerlihat Prisia dan Hannah lagi fight. Tanpa stuntman! Keplanting, kepukul, kedorong, kesepak, bahkan kebogem juga terlihat cukup nyata. 

Kekar sekaligus sexy tubuh mereka. Salut!

Di film ini ada adegan romantis. Gabungan antara kisah Isabella dan Romeo Juliet. 

Melihat seri ini aku melihat sisi maskulin para comica. Ya biasanya kan lihat mereka ngomong doang di stand up comedy. Terus lihat mereka angkat pistol, bergaya terbang sambil ‘chuuu... chuuu... chuu...’ melesat timah panas. Hm... sama ini... anu... Ernes hm... cakep juga ya. Rambutnya cepak meski sipit. Macho juga kalau lagi berlaga. Ups.

Ah, sudahlah...

Rupanya, kisah para comika ini akan terus berlanjut alias masih bersambung. Entah jenis brainwash apa lagi yang bakal mereka suguhkan. Ya kali... anak yang baru dilahirin itu tumbuh besar dan ikut dalam misi-misinya. Kita lihat saja nanti.

Ending?

Ah, nonton aja sendiri ya... akan ada musuh baru. Siapa itu? Dia adalah..... saksikan di bioskop kesayangan Anda. ^^

Sumber Gambar:
Youtube | Image Detik

Share