CATATAN: Tidak ada spoiler (alur cerita) di review ini. Ketika review ini ditulis, film masih diputar di Bioskop.
Sepanjang tahun 2017, film ini adalah film horor terbaik menurut versiku. Karena aku cuma nonton 2 judul sih. Satunya film Danur yang jujur bikin ilfil karena ceritanya nggak greget sama sekali. Ini membuat aku males nonton horor. Agak trauma dikit gara-gara euforia Danur yang nggak sesuai ekspetasi. Alhasil aku melewati film IT.
Baca Juga REVIEW Film DANUR - I Can See Ghosts
Film ini adalah remake dari film yang sudah pernah tayang tahun 1980. Konon katanya, film ini adalah film horor yang bener-bener horor. Setelah nonton Pengabdi Setan yang baru, aku jadi penasaran kan, pengen nonton yang 1980. So, aku langsung streaming youtube.
Ya gimana, aku kan belum lahir di tahun itu. Mama papa bertemu aja belum.
Nggak Murah Jumpscare
Maksudnya gini, biasanya film jaman now ini menang di efek suara yang ngagetin tiba-tiba. Alias jumspcare. Tapi di film ini tuh natural aja gitu. Kagetnya ya karena penampakan dan suara ngagetinnya tuh nggak lebay.
Jadi aku kagetnya ya karena hantunya. Bukan suara yang volumenya bisa 300x lipat. Jadi ingat Conjuring 2 yang jualan jumpscare banget, padahal cerita biasa aja.
Pocongnya Bangun
Aku nggak akan cerita alurnya ya, cuma di ceritanya tuh ada semacam pocong yang bangun, buanyak buanget dengan muka seram plus kafan yang compang-camping. Mereka agak lompat tapi nyeret gitu untuk mengejar sesuatu. Aku langsung inget film zombie yang pernah aku tonton tahun kemarin. Bagiku bagian group pocong ini keluar kurang menegangkan. ((Group Pocong)) udah macam group wasap aja ya? 😓
Ngajak Guyon
Setiap film yang aku tonton pasti ada satu karakter yang jadi favorit. Biasanya yang mengundang tawa. Dan aku yakin hampir semua penonton bakal langsung jatuh cinta sama akting polosnya Ian (anak keempat) yang kalau komunikasi harus pakai isyarat tubuh.
Nama asli pemeran Ian adalah M. Adhiyat. Dia ternyata sering main iklan. Yang sering kulihat iklan JD.id. Yang ituloh, yang jadi dua anak cewek cowok main lompat-lompatan terus iPad-nya pecah keinjek. Nah, itulah dia...
Nama asli pemeran Ian adalah M. Adhiyat. Dia ternyata sering main iklan. Yang sering kulihat iklan JD.id. Yang ituloh, yang jadi dua anak cewek cowok main lompat-lompatan terus iPad-nya pecah keinjek. Nah, itulah dia...
Beberapa kali aku geli sama tingkahnya yang emesh. Dia sering beradu akting dengan kakaknya yang namanya Bondi. Mereka sekamar dan paling sering komunikasi dengan isyarat tubuh. Rasanya pengen peluk cium saking gemesnya. Apalagi baca subtitle isyarat tubuhnya. Sub-nya polos khas anak-anak. Sub-nya mendalami karakter, TOP! Makin emesh!
Paling ketawa ngakak ketika si Ian makan upilnya sendiri dan ketika dia dan Bondi ketakutan di depan foto Ibunya yang baru meninggal. Padahal adegannya serem, tapi aku bisa ketawa karena ulah Ian. Thumbs up! 👍
Ceritanya Apik
Dari segi kelogisan, aku suka. Hampir nggak ada yang miss. Biasanya kan film horor gelap-gelapan tuh, nah di sini juga suasana gelap sih, tapi masuk akal gelapnya kenapa. Biasanya kan gemes tuh pengen komentar:
"Hidupin kek lampunya!"
Alurnya maju tapi nggak tergesa-gesa. Aku jadi nikmatin dan malah nggak terasa filmnya abis. Kaya masih kurang. Apalagi endingnya tuh bikin penonton menebak-nebak sendiri. Dan moral view-nya dapet. Yaitu:
Baca Juga [Kisah Nyata] Cara 'Penunggu' Menunjukkan Keberadaanya di Rumahku
Ohya, kemasan hantunya khas Indonesia klasik lah kalau kataku. Baju putih dan ramnbut panjang tengerai. Mukanya pucat banget. Dari sinematografi-nya juga cukup ciamik kekinian. Audionya bagus. Kayanya nyaris nggak ada komputer-komputeran yang mencolok banget deh. Rapi.
Tapi bagiku... bagiku loh yaa.... beberapa adegannya aku bisa nebak. Pasti ini begini, paling ini si ini, paling karena ini dia begini. Like that. Duh, ini kayanya akunya aja sih yang aneh. Soalnya beberapa film horor yang aku tonton, suka nebak-nebak dan bener. Jadi buatku beberapa adegan kurang dapet shocking-nya.
Mungkin beda kalau kamu yang nonton. Kayanya kemampuan baca pikiranku masih ada deh.
Sumber Gambar: Beritagar | Brilio | Grid | JD.id
Kita harus rajin beribadah dan jangan menyekutukan Tuhan.
Baca Juga [Kisah Nyata] Cara 'Penunggu' Menunjukkan Keberadaanya di Rumahku
Ohya, kemasan hantunya khas Indonesia klasik lah kalau kataku. Baju putih dan ramnbut panjang tengerai. Mukanya pucat banget. Dari sinematografi-nya juga cukup ciamik kekinian. Audionya bagus. Kayanya nyaris nggak ada komputer-komputeran yang mencolok banget deh. Rapi.
Tapi bagiku... bagiku loh yaa.... beberapa adegannya aku bisa nebak. Pasti ini begini, paling ini si ini, paling karena ini dia begini. Like that. Duh, ini kayanya akunya aja sih yang aneh. Soalnya beberapa film horor yang aku tonton, suka nebak-nebak dan bener. Jadi buatku beberapa adegan kurang dapet shocking-nya.
Mungkin beda kalau kamu yang nonton. Kayanya kemampuan baca pikiranku masih ada deh.
Pengabdi Setan 1980
Durasinya 1,5 jam dengan kualitas video yang cukup bagus menurutku. Aku nontonnya sambil nyemil makroni pedas, hehe. Dan aku menemukan beberapa perbedaan dan persamaan. Baca ini kalau sudah nonton sih, kalau belum nonton mungkin kalian nggak akan paham. Bagian ini agak spoiler. Lewati jika nggak berkenan.Persamaan
Perbedaan
Film Horor dengan Nilai Moral?
Aku suka film horor Pengabdi Setan 2017 ini. Nggak ada adegan porno, justru ada hal positif yang kita dapat setelah nonton ini. Nggak ada sensor dewasa. Nggak ada adegan kekerasan. BKetika review ini di tulis, film masih diputar di bioskop.
Duduklah dengan tenang sambil makan popcorn,
film horor akan segera dimulai...
Sumber Gambar: Beritagar | Brilio | Grid | JD.id
28 komentar
Write komentarMoral view. Hahahaha. Review yang lucu.
ReplyAduh Adit udah ngajak nonton ini dari kapan. Tapi aku takut banget. Buka gini-ginian biar tahu dulu nanti bakal nemu apa, harapannya biar ketakutan berkurang hahahaha.
ReplyHehe... malah ketawa 😅
ReplyHaha, nonton aja. Ntar kalo muncul hantu-hantuannya, macak romantisan aja xixixi
ReplyAku baru coba nonton yg versi 80an di youtube yg , ga terlalu serem sih menurutku, hehe.mungkin buat jaman dulu udh masuk kategori paling nyeremin.
Replywah aku paling gak suka nonton horor, tp kata org bagus
ReplyIya kalau dilihat jaman sekarang, agak kurang greget ya :D
ReplyGara2 kata pocong di atas tadi aku langsung merinding disko. :'D Duh, takut banget aku ma pocong.
ReplyPenasaran sih sama filmnya. Sayangnya, suamiku diajak nonton ogah2 an.
ReplyInsya Allah hari ini nonton...
ReplyIya, bagus kok. Aku suka...
ReplyPadahal baru kata-kata doang ya... aku pernah lihat malah hohoo
ReplyJadi makin penasaran, baru semalam aku di ajak nonton film ini, tapi aku gak jadi ikut. Ah, sekarang udah ada gambaran dari review ini, jadi pengen nonton :D
ReplyKoreksi Mbak, itu foto tiga orang pemain di paling bawah. Cowok yang paling kanan bukannya Toni ya? Si anak nomor dua.
ReplyTerus itu kalau menurut Lembaga Sensor Film (di intro keterangan sebelum film diputar) Pengabdi Setan itu ditujukan untuk penonton dewasa (17 tahun ke atas). Jadi, maaf jangan membawa anak-anak mbak sewaktu nonton.
Eh, iya, yang Tony. Kenapa aku nulis Bondi yaa...
ReplyIya, sudah kuhapus mas Mawi. Terima kasih sudah diingatkan. :)
Rencananya sih mau nonton film ini minggu2 ini.
ReplyBte mbak, kalau film yang tahun 1980 judulnya sama juga kah?
TFS, kyknya makin pengen nonton ni film abis baca review ini hehe
*mencoba bertahan untuk nggak nonton film ini sama sekali*
ReplyPengen liat mbak Vin, huuuuu sepertinya menegangkan nih
Replyhoror indo sekarang udah bagus katanya ya.. belum berani nonton horor yang era sekarang sih, takut kecewa hasilnya kayak horor yang dulu
ReplyNonton, Sol.. mumpung masih ditayangin hehee
ReplyYang penting, horornya bener-bener jual cerita :D bukan jual yang lain hehe
ReplyHihi kenapa, Uni? :D
ReplyIya, sama kok. Judulnya persis :D
Replymeskipun gak nonton, tapi aku udah bilang kalo aku gak suka
Replysoalnya yan gjadi tokoh antagonis di sini: Ibu T_T
gak sukaaaaaaaa
Kalo deket sama biokop NSC aku pengen liat mbak,etapi cek jauhnya kalo kesana, pas tayangnya sore, nnti nginep d rumahnya siapa pas balik, hoho… serem euyy sepanjang perjalanan Jember smpe rumah pas abis dr bioskop. Wkwkkwkwk
ReplyPenasaran mainnya si bintang cilik iklan di JD.Id mainnya kek gimandose? Wajahnya polos banget mbak, hhee
Di thriller yang di share di medsos aja merinding euy, gimana kalau liat langsung, hihihii
Terus lagi, gimana bikin menu ‘buka’ ‘tutup’ gitu mbak? hhee
hoho. jadi mupeng pen nonton. Sayang di Garut kagak ada bioskop kak :D
ReplyAku belom nonton nih, Vin. Atut :(
ReplyTapi uda buru-buruin Teto biar kencan sekalian nonton sik. Kan mayan kalok atut bisa meluk-meluk. Wkwkwk :p
Jadi penasaran ama film ini kak. Duhhh. Sayang, di sini gak ada bioskop...
ReplyJejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.
Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon