Saya ngeblog sejak tahun 2008. Saat itu tulisan hanya curhat dan sesekali nulis pengalaman pakai skincare ini atau kosmetik itu, silakan cek deh di arsip blog ini, udah banyak sekali. Yang di-review biasanya ya produk-produk yang dijual di supermarket biasa. Karena gimana, ya? Saya dari daerah, produk yang bisa kita pakai ya yang kita lihat di toko aja. Iya kan?
Untuk tahu apa yang lagi trend lipstik saat itu, kita harus lihat apa yang di-display paling depan di konter-konter kosmetik di mall atau supermarket. Bagi mereka yang di daerah bakal lebih lama update kosmetik terbaru ketimbang yang ada di kota gede. Mentok modal mereka tahu perkembangan kosmetik dari televisi, baru deh cari ke supermarket, lalu tanya:
“Mbak, bedak yang series ini sudah ada belum?”
Kosmetik dan Internet
Seiring berjalannya waktu, internet udah bisa dinikmati banyak orang. Yang awalnya ngenet cuma buat bersosial media, kemudian orang kreatif berkembang ide dan imajinasinya untuk memindahkan media promosi yang awalnya pakai selebaran, poster, iklan di tivi, lalu pindah ke sosial media.
Lingkar pertemanan yang awalnya cuma temen sekolah jadi punya kenalan temennya-temen-sekolah. Bahkan yang nggak dikenal pun bisa berteman. Teman dunia maya istilahnya. Random. Dari daerah, kota, luar negeri, anak cupu, anak gaul, anak kudet sampe anak update semua campur.
“TERNYATA MERK X PUNYA LIPSTIK YANG BISA DIKELUPAS KAYA STIKER TATO LOH!”
“Tapi di sini kan nggak ada? Beli di mana dong? Itu kan barang dari luar negeri.”
“Boleh titip? Atau kamu jualan?”
Kosmetik dan Online Shop
Banyak permintaan maka ada peluang bisnis nih! Pebisnis mulai stok produk kosmetik dari luar negeri. Lalu dijual lagi di Indonesia. Eh tapi, ada yang lebih pinter! Pebisnis dengan modal lebih banyak, beli produk dalam skala besar lalu jual dengan harga lebih murah karena biasanya harga grosiran lebih murah. Buka deh reseller di mana-mana.
Ada yang nggak mau kalah, dasar emang orang kreatif, modal kere tapi aktif, PALSUIN aja dengan barang mirip dengan kandungan TAUK DEH APAAN. Dikemas mirip. Dijual dengan harga yang jauh lebih murah lagi dan bahkan yang nggak punya hati juga ngejual dengan harga sama dengan aslinya. Atau nyomot produk A B C, dikemas ulang dengan label sendiri.
Ditambah bumbu kalimat promosi plus promo potongan harga! Ugh! Sedap rasanya pengen diborong!
Yang dulunya biasa beli asli, sekarang pas beli online kedapatan barang yang nggak sama kualitasnya dengan dulu. Konsumen yang sering make pasti tahu bedanya. Nah kalau yang semula nggak tahu dan sekarang kedapatan barang palsu? Gimana nasibnya?
Kosmetik dan Endorse
Tapi tapi… kok artis-artis promosiin itu sih? Bukannya itu palsu ya? Kemasannya aja kaya gitu. Duh bingung. Sebenernya asli atau palsu ya? Trus di Indonesia kok nggak ada sih di toko-toko? Kalau mau beli yang asli di mana dong?? Ya itulah fenomena yang terjadi di dunia kosmetik saat ini. Nggak jarang banget kalau perempuan saat ini bingung dengan benda yang bisa bikin cantik itu.
Google bisa ngasih tau banyak rekomendasi kosmetik yang makin spesifik. Tinggal ketik:
>> Eyeliner Cair Hitam Waterproof Matte
Sederet blog dan vlog orang yang pernah ulas macam-macam Eyeliner cair warna hitam dengan ketahanan waterproof dan hasil matte muncul. Kita tinggal klik satu per satu dan baca sambil lihat gambar before-after-nya. Kurang yakin, main lagi ke blog orang. Atau ke video. Lihat cara mereka aplikasikan bedak dll.
Mereka yang nulis review di blog akhirnya bisa mempengaruhi orang untuk mencoba produk serupa. Apalagi didukung dengan skill masing-masing. Makin jago berkata-kata dan menjajikan visual yang bagus jelas terang, maka makin disuka. Foto di atas adalah salah satu review saya tentang eyeliner dengan visual yang didukung oleh lampu yang terang sehingga jelas dan meyakinkan pembaca.
Mencari Kosmetik Import
Yang awalnya pakai produk-produk lokal, sekarang gengsi dan gaya hidupnya mulai ke produk-produk import. Dari Amerika, Jepang, Thailand, Malaysia, beberapa negara di Eropa, bahkan Korea yang saat ini masih diminati.
Belinya di mana? Di Indonesia kan nggak ada?
Mereka biasa nitip, dikasih, sengaja dikirim untuk endorse-review, bahkan beli online cari sendiri di ecommerce yang mana ecommerce itu random penjualnya. Siapa saja bisa jual. Kualitas?? Entah deh… Biasanya sih sebelum beli kita juga kudu cermat, baca deskripsi produk, kolom diskusi hingga kolom review buyer. Barang di toko tersebut recomended atau nggak.
Aman Nggak Sih?
Selama sudah teregistrasi oleh BPOM, maka kita nggak perlu lagi khawatir. Banyak kok produk import yang sudah secara resmi mengurus perizinan di Indonesia. Dan biasanya ada keterangan DIIMPORT OLEH/MANUFACTURTED BY lengkap dengan keterangan DIPRODUKSI OLEH. Mereka juga ada tempat distribusi resmi. Simak standard minimal yang harus ada di kemasan produk pada gambar di bawah ini:
Kita juga lihat tandanya pada kemasan. Adakah angka yang menunjukkan nomor BPOM? Kalau ada, jangan keburu seneng. Cek dulu, bener nggak tuh nomornya teregistrasi. Nomor BPOM di Indonesia diawali dengan kode huruf NA, NB, NC, ND, atau NE kemudian diikuti angka yang memiliki arti. Kalau kita cek di website BPOM, akan tertera jelas mulai dari siapa produsennya, merk, dll.
Nah gimana dengan barang-barang review yang dikirim dari import? Dia asli atau bahkan beli di website resmi di negara tersebut. Apa artinya kosmetik tersebut?
Artinya barang itu asli tapi ilegal.
BPOM tidak bisa menjamin barang itu aman digunakan oleh tubuh orang Indonesia dan ketentuan penggunaan bahan kima di Indonesia.
Pengalaman Saya Ketika Barang Import Ditahan
Barang saya pernah ditahan. Serangkaian skincare dari korea. Barang tersebut diberikan oleh brand langsung ke alamat rumah saya. Komunikasi kami lewat email. Mereka mengirim poduk tersebut untuk saya review dengan bahasa Indonesia. Sayangnya proses pengiriman selama 2 minggu itu tertahan di kantor bea cukai Pos Indonesia. Sebelumnya saya juga dapat surat dengan keterangan saya harus mengurus surat pengantar dari kantor BPOM, curiga ada indikasi jual beli barang larangan terbatas.
Ketika Barang Sudah Dapat Izin Edar
BPOM memang sedang gencar menyusuri dan mengedukasi kita semua bahwa kita harus waspada. Selepas BPOM memberikan izin kepada produk-produk yang dijual di pasaran, secara berkala mereka MEMBELI produk-produk tersebut dan diuji ulang. Apakah konsisten? Atau kandungan sudah diubah?
Kalau mereka ketahuan mengubah komposisi, bakal kena peringatan alih-alih bisa ditarik. Pernah tau kan beberapa merk yang kita udah kenal eeeeh baru-baru ini ketangkep karena mengandung bahan berbahaya. Kok dulu enggak??? BPOM ke mana aja? Gitu sih biasanya komentar netijen di generasi milenial.
Itu terjadi ketika mereka mungkin kesulitan cari bahan baku atau persaingan pasar yang membuat omset mereka turun hingga berpengaruh di pembelian bahan berkualitas. Akhirnya mereka mengganti bahan alternatif yang kata mereka serupa tapi berbahaya.
Ngeri yaaaa…. Meski ada beberapa kandungan yang ada dan tertulis di Ingredients, jika sudah lulus BPOM maka angkanya sangat kecil dan dalam batas yang diperbolehkan. Nah, kalau yang nggak terdata di BPOM, entah deh… oplosan kan nggak ada takaran pasti. Gambar di bawah ini adalah contoh nomor BPOM dari sebagian kosmetik yang saya punya. Coba teman-teman cek kosmetik kalian.
Yuk! Kita di generasi milenial, generasi yang bergantung pada kemudahan informasi, kudu cerdas memilah dan memilih kosmetik. Mana yang sudah dapat ijin edar, mana yang asli dan mana yang legal. Dulu saya pernah review lipstik yang tidak ada izin. Tapi setelah tahu bahwa lipstik seperti itu tuh nggak nyaman dipakai, jadi saya lebih rela beli yang pasti berizin.
Sebenarnya ada SOLUSI untuk kita yang biasa pakai produk import tapi takut dapat barang palsu. Beli saja di website resminya atau website ecommerce resmi. Bahkan brand-brand tersebut punya toko official di ecommerce. Dijamin asli.
Cek nomor BPOM bisa melalui Website, bisa juga melalui aplikasi smartphone. Kalau ada nomor BPOM kalian boleh lega. Tapi kalau nggak ada atau nggak terdaftar, lepas sekarang juga. Lebih baik terlambat daripada nggak sama sekali kan? Di bawah adalah salah satu contoh kosmetik import yang legal. (Merk hanya contoh)
Vindy pernah nggak tolak produk abal-abal untuk di-review di blog ini?
Pernah! Lagian ya… menjadi beauty influencer blogger tuh juga kudu berkelas. Masa yang direview yang abal-abal sih. Ya kan? Iya sih, kita dibayar… tapi masa mau kita tukar dengan keselamatan tubuh sendiri?
Karena yang asli belum tentu legal.
Dan kita sebagai beauty influencer, harus berani TOLAK jika diajak promosiin produk nggak jelas.
Sudah tahu kan beberapa artis tercyduck karena endorse produk abal-abal?
Menurutmu gimana guys? Thanks yang sudah berbagi pikiran dalam kolom komentar.
#CerdasMemilihKosmetik
Jejakkan komentar, saran, kritik, dan pertanyaan melalui Contact atau komentar di bawah ini. Gunakan komentar Facebook (di atas) jika ingin mendapat notifikasi balasan langsung dari Facebook. Atau bisa juga dengan akun Blog/Gmail.
Terima kasih berkenan membaca dan mampir di Vindy Pindy Mindy.
--- www.vindyputri.com ConversionConversion EmoticonEmoticon